Mix ala rojak...

Wednesday, September 23, 2009

Hi ppl.

How was your raya so far? I hope it goes well for the whole month of syawal. I was VERY happy to see all the family members for the past two days at open houses. Though it was not a grand open house BUT what is important to me is family value. Somehow this value is decreasing nowadays. Some of us don't even know most of our relatives. Strange... But true. I'm one of them. Ahax! =|

Anyway, l like to mix my story in one post. Biar tia rojak. Oh, rojak KK Koya nyaman. Aha apakan.

I think woman nowadays is rock! Rock bebeh. They are the most complicated creature made by god thousands of years ago. *err.. except those people who think they evolved from monkey. Ahax!* I have many female friends around me... I think woman only 'evolve' not so long ago, back in 1950's when most of them received formal education. Now...their status are at par with their male counterpart. I envy you woman out there. *big clap* I have 2 female friends who work under one roof.

Atu aku ceta next post ja ah. Naleh wa ku taip dri hp =)

SELAMAT HARI RAYA

Sunday, September 20, 2009


P/S: Raya-raya juga.... Drive safely... Jangan tah kan laju-laju... Rumah yg kan di aga atu mana jua pandai belusir. Main badil jua... tapi jangan sampai kana tangan. OKAY =)

FINAL DESTINATION 4

Sunday, September 06, 2009

This is a must-to-see movieeeeeeeeeeeee! BUT to those who don’t like to see blood and gore, it’s a bad idea to sit in the cinema. I give it 5/5. INI MACAM!!

Nevertheless, I got annoyed by the guy sat next to me. DON’T YOU UNDERSTAND TO SWITCH YOUR MOBILE PHONE TO SILENT?????!!! Oh mannnn… he was a nuisance. Every time the screen flooded with blood, he called his friends. WTH?! I bet he is a spoilsport too. Typical bruneian eh?

Bah apa lagi. Liat tah =))

Life. is. like. a. roller-coaster.

Saturday, September 05, 2009

Yessssssssssssss. Apparently I have 2 more days to spend the whole time at home. I guess. A little updates please~~~

Irene off to UK yesterday to continue with the study. Oh mannnn, I envy you! Really. She’s a good friend. Goodluck to you woman!!!

I think we have grown up too fast. Don’t you think? Still remember what we had written in a piece of paper during physics class 7 years ago? I already forget what I wrote but more or less my aims are fulfilling slowly. Never did I expect that I have come this far.

When I was in my upper secondary… I didn’t concentrate on my study. That was way back in 2002. Football. World cup! Football was my life back then. Studying was a shit. No offence here. I’m just writing my history. After all, it’s my blog. Ok ok.. back to my story. While everybody busy attending extra class, I was busy playing football in the field =| I hates science subjects so much, exclude biology please. Don’t mention it. HAHAHAHAHA. Then… when I was in form 5, things went from bad to worst. Everythings fallen apart. After I had broken my arm for the first time, I never really listened in the class anymore. Studying was not interesting to me. No Fun. I only came to school just to fill my attendance.

BUT… I have this self motivational thingy which buried deep in my root. Oh well… too bad I don’t lose it. HAHAHAHAHA. Oh oh wait.. I should credit this man for giving a wake up call for me. My principle. THANK YAWW! I never have a chance to give my gratitude to him. =)

Life. is. like. a. roller-coaster.

Kisah cinta sejati....

Tuesday, September 01, 2009

Aku suka baca blogs orang... and... aku kejumpaan cerita ani... tajuknya "Kisah Cinta Sejati". Baca~ =)

* * * * *
Namaku Linda dan aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberikanku sebuah pengajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat dan mengagumkan seperti dalam novel-novel romantis, tetapi tetap bagiku ia adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari semua novela tersebut.

Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi dan ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu di sebuah majlis resepsi pernikahan dan kata ayahku dia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke dalam ruangan. Saat itu dia tahu, inilah wanita yang akan dikahwininya. Ia menjadi kenyataan dan mereka telah bernikah selama 40 tahun dengan tiga orang anak. Aku anak sulung, telah berkahwin dan memberikan mereka dua orang cucu. Ibu bapaku hidup bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi ibu bapa yang sangat baik bagi kami, membimbing kami dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan.

Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Beberapa jiran kami mengajak ibuku pergi ke pembukaan pasaraya yang menjual alat-alat keperluan rumah tangga. Mereka mengatakan hari pembukaan adalah waktu terbaik untuk berbelanja barang keperluan kerana barang sangat murah dengan kualiti yang berpatutan.

Tapi ibuku menolaknya kerana ayahku sebentar lagi akan pulang dari kerja. Kata ibuku,”Ibu tak akan pernah meninggalkan ayahmu sendirian”.

Perkara itu yang selalu ditegaskan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita, aku wajib bersikap baik terhadap suamiku dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sihat mahupun sakit. Seorang wanita harus menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu. Menurut mereka, itu hanyalah lafaz janji pernikahan, omongan kosong belaka. Tapi aku tetap mempercayai nasihat ibuku.

Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami sekeluarga mengalami berita duka. Setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi dan menjadi lumpuh. Doktor mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, dia harus menghabiskan sisa hidupnya di pembaringan.

Ayahku, seorang lelaki yang masih sihat di usia tuanya. Tetapi dia tetap setia merawat ibuku, menyuapinya, bercerita segala hal dan membisikkan kata-kata cinta pada ibu. Ayahku tak pernah meninggalkannya. Selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya. Ayahku pernah mengilatkan kuku tangan ibuku, dan ketika ibuku bertanya ,”Untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan hodoh sekali”.

Ayahku menjawab, “Aku ingin kau tetap merasa cantik”.

Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”Kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?”

Aku menggeleng, dan ibuku berkata, “Kerana aku tak pernah meninggalkannya…”

Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi dan Ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggungjawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.
* * * * *

Mau baca kisah-kisah cinta lagi? Click here. =)
 

Popular Posts

Visits

web traffic statistics

Recent comments